Dalam sebuah keluarga biasanya terdapat bapak, ibu, dan anak-anaknya, dimana mereka tinggal dalam satu rumah. Dalam rumah sayapun seperti itu, saya tinggal bersama ibu saya, dan kedua kakak saya, tapi kakak saya yang perempuan sekarang sudah pindah rumah, karena dia sudah menikah, sehingga saya sekarang tinggal bersama ibu dan kakak laki-laki saya.
Dulu sebelum kakak saya yang perempuan pindah rumah, dari kami 3 bersaudara hanya dialah yang mempunyai kamar sendiri, dimana saya dan kakak saya berbagi satu kamar. Sebagai anak laki-laki, kami memang mempunyai kebiasaan untuk meninggalkan kamar kami dalam keadaan jorok dan kotor. Pada waktu itu saya masih SMA dan kakak saya sudah bekerja, sehingga dari segi pemakaian kamar, waktu itu sayalah yang paling banyak menggunakan kamar kami, karena saya pulang lebih cepat dari kakak saya, dimana pada waktu itu saya pulang setiap jam 3 dari sekolah, dan kakak saya pulang jam 8 malam dari kerjanya. Tapi dalam kamar kami, lebih banyak terdapat barang-barang kakak saya daripada saya, karena kakak saya adalah seorang kolektor mainan, dan karena dia sudah bekerja, setiap kali dia mendapat gaji, hal pertama yang dia akan beli adalah mainan baru untuk ditambahkan ke koleksinya. Pada awalnya memang tidak apa-apa, tapi seiring dengan berjalannya waktu, semakin lama koleksi mainan kakak saya semakin bertambah, sehingga akhirnya kamar kami pun dipenuhi oleh mainan kakak saya, dari mulai bagian atas lemari baju, sampai ke kolong bawah tempat tidur kami.
Pada saat saya mulai kuliah di arsitektur, saya menjadi jarang tidur di kamar dan lebih sering tidur di luar kamar, karena saya tidak ingin mengganggu tidur kakak saya pada saat saya begadang. Hal ini menyebabkan tempat tidur saya di kamar menjadi tidak terpakai dan kosong. Karena kakak saya tetap terus menambah koleksi mainannya, lama kelamaan kakak saya kehabisan tempat untuk menaruh koleksi mainannya,dan karena dia tidak mau menaruh koleksinya di gudang, akhirnya dia terpaksa memuatkan koleksinya dalam kamar. Karena saya pada waktu itu sudah jarang tidur dalam kamar, sehingga sedikit demi sedikit dia mulai menaruh koleksi mainannya di tempat tidur saya. Pada saat masih sedikit mainan yang ditaruh di tempat tidur saya, saya suka memindahkan koleksi mainannya ke lantai, kalau saya sedang ingin tidur di tempat tidur saya, tapi karena koleksi mainannya terus bertambah akhirnya lama kelamaan saya juga semakin malas untuk memindahkan mainannya ke bawah, dan lebih memilih untuk tidur di luar kamar. Lama kelamaan tempat tidur sayapun menjadi penuh dengan koleksi mainan kakak saya, dan sayapun sejak saat itu sudah tidak tidur di kamar lagi.
Hal ini tetap berjalan terus sampai akhirnya kakak perempuan saya pindah rumah karena menikah, dan saya mendapatkan kamar saya sendiri. Sangat lucu apabila saya mengingat-ingat hal ini, karena sebagai 2 orang yang berbagi satu kamar, kami seharusnya bisa secara seimbang menjadikan kamar itu milik kami berdua, tapi dengan seiring berjalannya waktu, kamar itu bukan menjadi kamar kami, tapi lebih menjadi kamar kakak saya dimana saya menaruh barang-barang saya, dan kadang tidur di situ.
comments