Jika anda melintasi jalan Warung Buncit, mungkin anda dapat melihat banyaknya bangunan komersil, baik itu bangunan perkantoran maupun toko-toko yang berjejer sebagai penanda bahwa jalan tersebut merupakan perpanjangan dari kawasan bisnis Kuningan. Ya, memang jalan tersebut ditata sedemikian rupa sehingga terlihat bangunan-bangunan tinggi cukup mendominasi di sepanjang jalannya. Banyak pohon juga menyembul dari pinggir jalan. Tak hanya itu, menurut saya, meskipun cukup padat dilalui kendaraan, jalanannya sendiri cukup lancar, rapi dan bersih. Sungguh-sungguh mencerminkan identitas kawasan tersebut sebagai area komersil.
Namun jika anda masuk ke dalam beberapa jalan kecil yang ada di sepanjang jalan Warung Buncit, mungkin anda akan menemukan perumahan masyarakat kalangan bawah, warung-warung nonpermanent, got-got yang dipenuhi dengan sampah, serta banyak lahan hijau dengan sampah-sampah dijejeri secara tersembunyi di dalamnya. Beberapa area bahkan terlihat mati, tidak terlihat aktivitas warga ataupun aktivitas penggerak ekonomi. Benar-benar berbeda dengan tampilan luar Warung Buncit yang sangat ramai dijejali kendaraan dan bangunan perkantoran.
Ketika saya mengadakan survey di area tersebut, saya menyadari adanya fenomena tersebut, dan hal seperti ini tidak hanya terjadi di kawasan Warung Buncit saja. Banyak sekali terdapat fenomena depan-belakang seperti ini di Indonesia, terutama di Kota Jakarta.
Yang menjadi pertanyaan adalah apakah dengan diperhatikannya bagian depan tersebut, lantas bagian belakang tidak perlu diusahakan agar dapat turut berkontribusi dalam aktivitas kota tersebut? Lalu, bagaimana caranya untuk dapat mengaktifkan bagian belakang ini agar dapat turut berperan sebagai sesuatu yang indah?
Layaknya pepatah yang sering kita diucapkan, “Jangan melihat orang dari sampulnya, tetapi lihatlah dari isinya”. Mengapa tak kita coba lihat bagian belakang dari setiap keindahan yang diciptakan? Siapa tahu dibalik keindahan tersebut sebenarnya terdapat suatu potensi yang dapat mendukung keindahan tersebut, dan bukannya justru bertolakbelakang dengan apa yang ada di depannya.
comments